Ini adalah cerita yang aneh namun nyata, nampaknya cerita ini berdasarkan kisah nyata yang diangkat menjadi ide penulisan ataupun sekedar pembuangan lika-liku kerumitan di otak gue. Mungkin ada beberapa tokoh akan menggunakan nama samaran karena belum mendapatkan izin beliau agar namanya nampang di tulisan ini. Hati-hati dalam membaca cerita ini kerap kali menimbulkan kelimbungan, mual dan pusing. Bawa santai aja jangan dibawa serius, walaupun ada akan beberapa adegan yang kurang pantas untuk ditiru. Hmmm udah deh segitu aja pengumumannya. Jangan lupa untuk ikut menulis. Jangan lupa untuk mandi juga ya (?)
"Woooooy gi awaaaass, lari cepetan ada yang ngejar lo tuuh" teriak orang dari ujung jalan.
"Hahh ?!!! (Liat ke belakang sambil nahan ludah) ........ "
Gue pun langsung lari sekuat tenaga, ga kerasa gue lari kenceng banget karena ketakutan gue ini. Temen gue yang lain pun ga ada yang berani tolongin gue, karena memang lawan gue sekarang ga sebanding, yaitu seekor anjing kampung yang nampaknya sedang pingin kawin. Sangking paniknya gue pun tersandung batu yang ukurannya cukup kecil sebetulnya namun kondisi keseimbangan dan gaya aerodinamis gue yang kurang stabil, akhirnya gue pun terjatuh dipelukan aspal. Suara jatuh yang kencang membuat nyali si anjing ciut dan lekas meninggalkan gue yang sedang berbaring di tengah jalan.
"Kenapa lo gi tiduran di jalan?" Tanya supardi
"Engga apa-apa ko lagi santai aja nih, ngantuk" gue jawab sambil cool.
Setelah kejadian yang memilukan tadi gue pun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Masa SMP adalah masa dimana gue lagi mencari jati diri. Disini pula lah kondisi gue yang baru gede menilai orang-orang yang mulai banyak hadir dalam kehidupan gue. Bermacem-macem jenis dan spesies orang yang gue kenal, ada yang baik, alim, gemar menabung sampai yang belangsatan, beringas, keji dan jahat. Gue pun mulai mencari-cari jenis yang akan gue jalanin nantinya. Gue yang dasarnya emang orang baik (nyokap bokap gue yang bilang) lebih cenderung milih jadi orang yang beringas. Kebetulan emang ada temen-temen gue yang beraliran seperti itu. Dengan menjadi beringas gue harapin sih bisa menjadi sangat terkenal selain itu juga dihormatin dan dipandang layaknya sang jagoan. Gue pun punya temen yang sependapat dengan gue, namanya tommy.
"Tom gimana kalo kita masuk geng motor ?" Tanya gue
"Gue sih pingin-pingin aja, tapi .." Jawab tommy
"Tapi apaan ?"
"Tapi gue kan ga punya motor, masa geng motor ga punya motor"
"Cuek aja kali, gue juga ga punya motor yang penting kumpul-kumpulnya itu bos" jawab gue so asik
Akhirnya si tommy juga setuju dengan pendapat gue itu. Memang dari dulu geng motor di bandung itu memang sudah menjadi besar ga cuma sekarang-sekarang ini. Parahnya lagi masuk geng motor sangat digandrungi oleh para remaja saat itu. Akhirnya di setiap sekolah pasti ada murid yang terlibat geng motor. Kesungguhan itu gue buktikan dengan langsung menanyakan ke salah satu yang 'megang' sekolah gue namanya david.
"Vid gue join dong sama geng motor" gue terkekeh-kekeh
"Wah serius nih ?" David nanya
"Iya serius"
"Yakin ?"
"Iya yakin"
"Yakin aja atau yakin banget?"
"......."
Memang butuh keteguhan hati yang mantep buat join geng motor ini. Gosip yang beredar sih kita harus melakukan serangkain ospek, kaya digebukin sekampung, disuruh berantem, makan permen dari selokkan terus ditransfer ke temennya lewat mulut. Baru gosip sih tapi gatau yang benernya gimana. Hal seperti itu pun tidak membuat gue gentar sekalipun malah buat gue semakin termotivasi untuk segera join. Tommy pun langsung minta temennya yang di daerah rumahnya untuk segera membantu kita untuk segera bergabung. Akhirnya kita dijanjikan untuk masuk geng motor. Kenalan kita mengklaim bahwa dia telah membunuh 2 orang. Kita pun segan mendengarnya sambil sedikit mikir, apa bener jalan yang telah kita pilih ini. Sebagai DP nya kami dikasih stiker dari geng motor itu. Kita pun seneng banget sekaligus bangga, yeeeay ! geng motor ! akhirnya.
Organisai geng motor ini struktur pengurusannya dibagi lagi menjadi perwilayah, jadi setiap wilayah punya ketua dan panglima perang tersendiri. Kalo mereka udah turun ke jalan sangat dipastikan bikin orang lain ketakutan, selain jumlah anggota yang luar biasa banyaknya, biasanya juga mereka membawa senjata tajam seperti samurai, dimana samurainya itu digesekan ke jalan, percikan api pun terjadi. Geng motor itu juga ada banyak, mereka ingin sekali menguasi seluruh bandung tapi mereka harus bersaing untuk mendapatkan dengan cara berantem, perebutan wilayah. Tak jarang peristiwa ini menimbulkan korban jiwa.
Gue dan tommy yang lagi sumringah, tersenyum sepanjang jalan. Dalam hati gue pun sering berkata
"awas jangan macem-macem loh kita geng motor !"
"tom, bilangin dong ke temen lo kapan nih kartu anggotanya jadi ?" gue bertanya
"ntar deh, apa kita bikin sendiri dulu aja sambil nunggu yang asli ?" tommy jawab
"hmm emang boleh ? lagian emang lo tau kaya gimana yang asli ? "
"boleh aja kali, yang penting kan kita anggota" (cieeee)
"iya deh, ide bagus tuh" gue mengiyakan.
Keputusan pun sudah bulat kami akan buat kartu yang palsu dulu.
Setelah hari demi hari dilalui, akhirnya kartu pun jadi, mirip sama yang aselinya (konon sih, gue juga ga pernah liat yang aslinya). Dengan adanya kartu itu keberanian gue naik 1000%, selain itu kegantengan dan cool gue naik semakin cool pake banget sampai gue kedinginan (apasih). Anjing yang pernah ngejar gue dulu langsung ga berani lagi sama gue, pokonya positif banget ini kartu, semua kekuatan gue naik cukup signifikan. Tommy yang tadinya mau dipalak orang jadi terhindar dengan adanya kartu anggota.
"kita udah resmi nih ada anggota" kata tommy
"iya besok kita langsung beli pilok lah buat coret tembok, tunjukin kalo kita eksis juga" sambung gue
Kira-kira seperti ini lah gambaran vandalisme geng motor (ini contohnya, nama geng motor juga disamarkan). Jadi kalo liat coretan ini di jalan, beginilah artinya
CSS : nama geng motornya.
Covoz : nama wilayahnya, jadi setiap daerah pasti beda-beda.
Botol : nama julukan orang yang bikin ini coretan.
Gue dan tommy pun langsung beli pilok untuk coret-coret tembok orang.
Hari demi hari setelah adanya kartu sakti itu gue lalui bareng tommy, semua kegilaan pun terjadi dengan cepatnya. Karena sangking dewanya ini kartu malah buat kita merasa bosan. Di sekolah pun sempat beberapa kali muncul 'ketegangan-ketegangan' ataupun juga konflik yang berakhir dengan guru BK. Tommy pun sempat terlibat perselihan dengan salah satu orang di sekolah, gue dan teman-teman yang lain sudah bersiaga penuh. Area belakang sekolah menjadi tempat kita ber'duel'. Kondisi yang sangat panas bak dipanggang sebuah oven, muncul lah teriakan dari seorang cewek, "bu guru, ada yang mau berantem !". Semua orang pun kocar-kacir dibuatnya. Kalo kita ke tangkep guru, pasti langsung ke guru BK, kalo begitu udah pasti orang tua harus ke sekolah. Tak ayal, belakang sekolahpun mendadak dangdut eh sepi.
Setelah kita berhenti di tempat yang cukup aman, tatapan mata kita menjadi kosong ingat semua yang telah kita lakuin. Selain itu juga nasihat nasihat dari orang tua kita membuat hati kita bergetar cukup kencang. Bahwa sepertinya keputusan kita dalam memilih jalan seperti ini adalah salah besar. Kita pun termenung merasa dosa yang begitu melimpah, coret-coret tembok orang, menghardik orang adalah contoh sebagian kesenangan sesaat yang telah kita lalui. Akhirnya kita memutuskan kembali pada jalan yang benar dan menjadikan masa lalu kita ini menjadi pembelajaran. Dengan perasaan yang campur aduk itupun kita kembali ke rumah masing-masing.
Sebulan kemudian david mendatengi gue untuk menanyakan kesanggupan gue gabung ke geng motor. Gue yang emang udah mulai berubah saat itu dengan lantang katakan 'TIDAK' untuk geng motor. Akhirnya gue dan tommy pun kembali ke jalan yang lurus walau ga mulus, tapi dengan adanya pengalaman seperti itu, kita jadikan semuanya pembelajaran dan mengambil hikmah dan kepositifan dari semuanya (?). Semoga adik-adik kita yang masih dalam usia-usia labil dan alay, waspadalah siapa tau mereka geng motor juga, haha.
Selesai tapi bukan akhir ..
.jpg)
0 comments:
Post a Comment