East Java Invasion 3 : Fabulous Batu


Tetes demi tetes pulau di atas kasur pun semakin terlihat bentuknya, Raymond dan derry yang pulas sedang balapan bikin pulau tersebut (gue engga ikutan loh) ya memang perjalanan kemarin memang sangat melelahkan. Karena kegalauan lah yang bisa membuat gue bangun sepagi ini (curhat). Terus terang kita di kota batu ini sama sekali ga ada rencana mau pergi kemana. Soalnya menurut rundown yang kita buat seharusnya kita mampir di kota ini adalah pada esok harinya. Di kamar pun kita hanya membatu, suram, ga ada kerjaan. Dari pada bulukan di kamar, gue mengambil inisiatif lain, yaitu bertanya-tanya tempat wisata di sekitaran hotel. Taman selecta batu pun dipilih untuk menjadi tempat yang akan kita kunjungi sekarang. Sebelum itu kita mampir ke alun-alun batu untuk sarapan. Perasaan kagum kerap kali muncul setiap kali kesini, alun-alun batu ini bener-bener jadi community center banget, dimana semua orang itu berkumpul, entah itu pacaran, keluarga, anak kecil, semuanya jadi satu. Ditambah profesionalitas dari pihak keamaanan menjadi nilai plus dari alun-alun ini. Oke move on dulu lah masih banyak cerita tentang alun-alun ini. Setelah beres sarapan kita pun mencegat angkot untuk melakukan perjalanan ke taman selecta. Kalau batu ada di atas malang, taman ini terletak di atas batu, jadi ya gitu, nanjak. Dengan kecepatan 140 km/jam kita beranjak naik, dan sekitar 30menitan akhirnya nyampai juga ke tempat tujuan. Biaya masuk yang murah membuat kita sedikit pesimis tentang taman ini pada awalnya, dan setelah masuk beberapa langkah dari gerbang .... Anjiiir dengan seharga segitu dalemnya lumayan lah bisa berenang dengan kolam yang cukup prima, ada taman bunga, ada tempat jalan-jalan juga yang sedikit berbukit, bagus juga sih buat olah raga, ada naik kuda (bayar lagi kalo ini) tapi bagus taman ini lengkap.

*                                                                                
*   

Setelah beres foto-foto di taman bunga, kita pun menjajal trek 'mini hiking' yang memutari taman ini. Dengan sendal jepit kita melahap jalur yang lumayan berbukit-bukit. Walaupun sambil terpeleset kita tetap semangat untuk sampai garis finish. Dari kejauhan terlihat semacam rumah-rumahan gitu dan bila ditelisik lebih jauh sepertinya ada pasangan muda-mudi yang sedang mengobrol dengan asiknya (*kode)(pikir positip)

"eh itu ada orang ya kayanya ?" tanya derry
"iya sih kayanya cewe cowo gitu sih" jawab raymond
"hahah palingan juga lagi apa gitu ya hahah" timbal gue cengengesan
"haha iya sih ga enak ah lewatnya nih"
"ya iya sih tapi mau gimana lagi, cuma itu jalannya sih" kata raymond cuek

Kita pun semakin dekat dengan TKP (tempat kejadian perkara), perasaan pun semakin gundah gulana. "eheeemem" gue pun inisiatif batuk untuk menandakan kalo ada orang jadi jangan macem-macem (dulu). Sang cowo pun sepertinya menyambut baik dari kode yang gue kirim tadi. Hal-hal yang diinginkan pun tidak muncul saat kita melintas di rumah-rumahan tadi.

Saat perjalanan pulang kita pun berbasa-basi dengan si mpunya mobil angkot, sambil menanyakan ongkos kalo mau ke jatim park 2 sama bns. Dengan kesimpulan sebagai berikut:

Hotel - jatim park 2 : 60 ribu
Jatim park 2 - bns : 30 ribu
Bns - hotel : 90 ribu


Gue pun geleng-geleng kepala dengernya, antara kesel dan frustasi jadi satu. Karena kita pun udah kebal dengan penipuan seperti itu kita pun membalas pernyataan pa supir dengan hanya tersenyum miris. Akhirnya kita turun dari angkot.

Malamnya kita habiskan full di alun-alun batu, sesi hunting foto pun digencarkan, selain itu waktu dihabiskan dengan hunting jajanan, karena memang banyak bgt makanan dengan harga yang terjangkau. Kita pun pulang dengan keadaan perut yang terisi penuh.

Esok harinya

Hari ini di mana kita kedatangan seorang teman dari surabaya. Wira adalah namanya. Kedatangannya pun sempat membuat macet kota batu. Nama dia begitu diagungkan karena dipercaya dapat menyelamatkan kita, karena dia fasih berbahasa jawa. Benar saja kedatangan dia seperti mendapatkan angin segar yang sangat terasa nikmatnya. Wira yang kini mengemban tugas humas, mendapat pekerjaan pertamanya yaitu bernegoisasi dengan tukang ojek. Dan dengan bahasa jawanya kita berhasil menggaet tukang ojeg dengan harga 5 ribu, jauh sekali dengan angkot yang kita tawar yang sebesar 60 ribu.

*

Wooow ... Itulah kata-kata yang terucap pertama kali saat memasuki kawasan jatim park 2. Lagi-lagi dengan harga yang cukup terjangkau namun begitu sangat memuaskan. Pertama kita masuk ke eco green park. Di sini ada berbagai macam unggas-ungasan selain itu ada fosil-fosil serangga dan bahan-bahan daur ulang yang dikreasikan menjadi sesuatu yang sangat kreatif. Setelah itu kita mengunjungi batu secret zoo, yang dimana pada hakekatnya sih taman binatang biasa gitu tapi dengan pengelolaan dan tata letak yang sangat elegan membuat kita terkesan selain itu juga ada wahana-wahana permainannya yang cukup membuat terhibur. Saat malam tiba, kita pun mengunjungi batu night spectacular, namun karena sangat murahnya biaya masuk dari bns ini menjadi terasa murahannya (IMHO). Paling taman lampion lah yang berpredikat 'lumayan'. Dengan harga 5 ribu kita pun kembali ke hotel namun lagi-lagi via alun-alun untuk mengisi 'bahan bakar'.

*
*

Sinar matahari merangkak naik

Pagi ini menjadi pagi yang sibuk, kita akan melanjutkan perjalanan yaitu ke kota pahlawan surabaya. Sebelum dimulai perjalanan kita pun sempat mengucapkan salam perpisahan pada alun-alun kota batu ini yang sangat bersahaja dan yang sangat ngangenin. Dirasa cukup, kita pun naik angkot menuju malang, tak terasa raymond pun meneteskan air mata.

"mon, kenapa lo ?" tanya gue
"ga ko, ga apa-apa, gue cuma batuk aja" kata raymond teguh
"hmmm ...."derry nahan ketawa
Semua pun langsung hening karena memang sangat berkesan selama tinggal di batu.

Panas yang terik menandakan kita telah kembali di surabaya. Kita pun diungsikan wira di hotel milik keluarganya. Hotel yang benar-benar berada di jantung kota surabaya ini membuat posisi kita strategis. Hal ini lah yang membuat kita cukup nyaman. 

 *

Jam sudah menunjukan jam 9 malam. Hotel kita yang kebetulan dekat dengan tunjungan plaza, membuat kita tergoda untuk nonton bioskop. Dengan keadaan yang compang-camping memakai baju tidur, kita pun segera 'minggat' untuk menonton film di bioskop. Setelah beres nonton, keadaan pun semakin tidak kondusif. mata pun sudah 5 watt minta diistirahatkan. Hal seperti ini lah yang membuat raymond tidak sabar menemui kasur, dan benar saja ...

"gubraaaaaak......."
"waanjiiir patah kasurnya nih !!" teriak raymond
"hahahaha ... mampus !" gue dan derry cekikikan ketawa bukannya bantuin
"lagian sih pake loncat-loncat segala, rusak kan jadinya"

Setelah lapor, dan untungnya tidak menjadi masalah yang berarti bagi kita, mungkin karena faktor wira lah yang membuat kita tidak didera hukuman. Akhirnya kita pun lanjut tidur.


Bersambung

*foto di atas merupakan hak cipta dari Anggi Managemenent

Penulis : tes ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel East Java Invasion 3 : Fabulous Batu ini dipublish oleh tes pada hari Wednesday, May 8, 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan East Java Invasion 3 : Fabulous Batu
 

0 comments:

Post a Comment