Perjalanan ke Sawarna

Siang hari yang panas itu kami berada di Desa Palalangon, dengan sedikit guyonan saya pun mengusulkan untuk merencanakan liburan, karena memang waktu libur yang semakin menipis dan waktu biasa dihabiskan hanya di dalam kamar. Nampaknya guyonan ini ditanggapi dengan cukup serius dan kami berencana untuk mengunjungi pantai yang berada di Ujung genteng, di selatan Sukabumi sana. 3 orang ini terdiri dari saya, Panji, Derri, Raymond dan Adit, eh maksud saya berlima orang ini. Setelah mendekati hari H, Raymond mengurungkan niatnya untuk berlibur, selain itu Adit pun yang sudah hampir 'fix' untuk mengikuti liburan ternyata mengalami 'kecelakaan' yang mungkin bisa dibilang konyol. Dengan kekuarang pemain seperti ini Panji dengan gagahnya berjanji akan mengajak teman-temanya untuk bisa liburan bersama.

Hari Kamis merupakan hari kita akan memulai perjalanan, dan dijadwalkan berangkat pada pukul 05.30, seperti biasa perjalanan pun dimulai pada pukul 06.30. Perjalanan pun berubah tujuannya yang semula akan ke Pantai di Ujung genteng menjadi pantai yang berada di Desa Sawarna yang konon menurut tetangga saya cukup cantik pantainya dan masih terbilang sepi. Awal keberangkatan kami dihinggapi perasaan 'galau' karena memang jumlah orang yang berkumpul hanya 3 orang, yaitu Saya, Derry dan Panji sang petualang. Liburan macam apa ini hanya 3 orang ? sudah tanggung malu kalau kita bilang akan pergi berlibur kepada orang tua dan nantinya takut akan dicap 'cupu' karena gagal berangkat, Kami dengan gagahnya berangkat ke daerah yang kita tidak ketahui sebelumnya.

Jalanan menuju Sawarna terbilang lancar karena hari biasa bukan liburan. Destinasi kita yang pertama adalah Pelabuhan ratu. Diiringi oleh lagu santai dari Depapepe dan lawakan dari Warkop DKI tidak membuat Panji sang petualang merasa ceria, malah sebaliknya Panji terlihat sedang 'mabuk' perjalanan dan seperti orang yang akan pingsan. Panji dengan lantang bilang "gw belum makan soalnya, jadi kaya gini". Saya dan Derry pun menanggapinya dengan dingin. Setelah 6 jam perjalanan yang melelahkan dari kota Jakarta, mampu dibayar tuntas oleh penampakan pantai-pantai yang kami lalui.


Akhirnya kami sampai di desa Sawarna dengan selamat dan sentosa (?). Kami pun mencari penginapan dan Panji mendapatkan tugas untuk 'menego' harga kamar, Panji berhasil menggoda pemilik penginapan, yang asalnya berharga 400 ribu per hari menjadi 250 ribu per hari 'not bad' lah buat panji, berikut adalah penginapan yang kami tinggali.




 

Jakarta 1

Baru-baru ini warga jakarta merayakan pesta demokrasi yang konon katanya akan membuat perubahan bagi daerah khusus ibukota ini. Benarkah demikian ? Mungkin saja dan kita harapkan juga mereka dapat membuktikan semua yang telah dijanjikan. Calon DKI 1 ini terkenal dengan 'kerakyatan'nya dan hal itulah salah satu yang membuat dalam hasil quick count unggul dari pasangan lain, selain memang mempunyai visi dan misi yang cukup baik untuk membangun jakarta yang 'kacau' ini.